Kerja Keras Sejak Kecil Spesial Hari Buruh, Hari Kartini, dan Hari Pendidikan
Sebagai anak pertama perempuan dari TK sudah tidak mau diantar orang tua. MI sering nulis curhat di dairy. Pagi sekolah siang ngaji. Punya adik perempuan sejak umur 2 tahun. Udah belajar mandiri waktu kelas 2 MI ibu maagh akut (infeksi usus) sakit sampai jual sawah. Karena bapak ikut merawat gak bisa kerja dan biaya pengobatan. Mulai saat itu udah belajar hidup mandiri belanja ke pasar ke toko sendiri sampai semua orang kenal. Katanya pintar dan dewasa.
SMP ke sekolah naik sepeda jarak 3 km, pagi sebelum ke sekolah cuci baju. Udah harus bangun subuh. Sorenya bantu orang tua buat cilok. Malamnya belajar.
SMA ke sekolah naik sepeda jarak 3 km, terus naik angkot terus jalan kaki. Sampai rumah jam 2 terus bantu orang tua buat cilok. Malamnya belajar.
Habis itu, kerja di pabrik Pasuruan 3 bulan. Jadi penjahit sepatu kulit. Shif pagi shif malam. Gajinya besar (dapat uang 3 juta buat les SSC). Zaman facebook lagi booming.
Kemudian ikut les SSC, ketrima di kampus pilihanku. Karena tiba-tiba punya "kentrek" pengen sukses dunia akhirat. Akhirnya kuliah belajar sunguh-sunguh on time. Jadi mahasiswa akademisi lulus 4,5 tahun IPK 3,46. Biaya orang tua belajar hemat dan berusaha lakukan yang terbaik. Belajar ilmu umum dan ilmu agama.
Kemudian kerja di IT Konsultan 3 Tahun jam 8.00 sampai 16.00 kerja depan laptop. Kemudian sakit kena gejala ginjal. Tapi udah priksa ke klinik dan minum jamu udah sembuh.
Pulang kampung di rumah bantu bidan entry data posyandu 3 bulan. Karena udah selesai.
Habis itu, kerja jadi penulis lepas selama 5 tahun. 3 Tahun di agency 2 tahun cari sendiri. Sambil bantu orang tua buat cilok. Belum bersih-bersih rumah. Pandemi kena depresi ringan. Semenjak lulus gak pernah sepeserpun minta uang orang tua.
Habis itu jadi operator sekolah MI selama setahun. Pagi operator sekolah sore bantu orang tua buat cilok malam ngelesi. Waktu jadi operator sekolah gagal panen. Terus tiba-tiba sakit depresi lagi rawat jalan hampir setahun.
Aku masih bantu orang tua buat cilok dan bersih-bersih rumah meski sakit. Dulu nenek ikut kami meninggal setelah 3 bulan aku kuliah. Kalau malam kadang jaga nenek gak ikut keluar bareng adik-adik. Aku di rumah adikku kedua perempuan jadi guru honorer ngelesi dan ikut kegiatan sosial. Adikku ketiga laki-laki kuliah di luar kota. Adikku perempuan keempat mondok.
Aku gak cari laki-laki kaya aku cari yang bertangungjawab. Aku Speak Up demi harkat dan martabat perempuan, AKU PERNAH KERJA DI IT KONSULTAN, AKU PERNAH JADi PENULIS LEPAS, AKU PERNAH JADI OPERATOR MADRASAH IBTIDAIYAH SWASTA MESKI CUMA SETAHUN. INGAT ITU. ALUMNI KAMPUS ISLAM NEGERI. INGAT ITU. ORANG TUAKU KERJA HALAL GAK TIPU-TIPU. AKU MISKIN TAPI PUNYA HARGA DIRI.
Komentar
Posting Komentar